Langsung ke konten utama

Agar Ruqyah Bermanfaat

Melanjutkan artikel tentang ruqyah sebelumnya (Mengenal Ruqyah beserta dalilnya). Kali ini insya Allah akan disampaikan bagimana agar ruqyah yang kita lakukan membuahkan hasil sebagaimana yang kita inginkan. Mungkin saja, ada sebagian dari kita yang telah mencoba ruqyah, namun tidak mendapatkan hasil sedikitpun dari ruqyah tersebut. Sampai-sampai mengatakan “mana hasil dari ruqyah? Saya telah mencoba sekian kali namun tiada hasilnya”.

Singkat saja, untuk menjawab hal ini kami nukilkan perkataan Ibnu Qoyyim rahimahullah :

“Namun, ada yang harus di pahami dan diperhatikan disini. Dzikir-dzikir, ayat-ayat, ataupun obat-obatan yang digunakan untuk ruqyah dan penyembuhan memang bermanfaat dan mampu menyembuhkan. Tetapi ia membutuhkan kesiapan hati (pasien) dan kekuatan peruqyah serta pengaruh ruqyah itu sendiri. Jika penyembuhan itu gagal, maka bisa jadi disebabkan lemahnya pengaruh pelaku ruqyah atau dikarenakan tidak adanya penerimaan dari sisi orang yang diobati, atau terdapat rintangan kuat di dalam dirinya yang menghalangi reaksi terapi ini.” [Al-Jawaabul Kaafi hal. 38]

Selanjutnya kami ambil dari kitab Zaadul Ma’aad yang juga karya Beliau pada bab IV hal. 54. Beliau berkata:

“Pengobatan ruqyah akan bermanfaat dengan terpenuhinya dua syarat; salah satunya dari si penderita sendiri dan satunya lagi dari pihak yang mengobati. Syarat yang berkaitan dengan penderita adalah kuatnya jiwa, kesungguhan, bergantung pada Allah ta’ala, keyakinan yang pasti bahwa al-Qur’an adalah obat dan rahmat bagi kaum mukminin, serta ta’awwudz yang benar dan menggabungkan antara hati serta lisan. Ruqyah adalah jenis peperangan. Orang yang berperang tidak akan mendapatkan kemengangan yang sempurna melainkan dengan dua syarat. Pertama, senjata yang digunakan baik dan benar. Kedua, lengan yang mempergunakan senjata tersebut adalah lengan yang kuat. Jika tidak terdapat salah satunya, tentulah senjata tersebut daik begitu bermanfaat. Maka bagaimana jika kedua perkara tersebut tidak ada?! Hatinya adalah hati yang kosong dari nilai tauhid, tawakkal, takwa, dan ketundukan. Ditambah lagi ia tidak mempunyai senjata."

Kesimpulannya adalah ruqyah yang kita lakukan harus benar-benar dalam kesiapan yang matang, baik dari pasien dan si peruqyah sebagaimana yang dikatakan Ibnu Qoyyim di atas.

yang terkait:

Mengenal Ruqyah Syar'iyyah

Dalil disyariatkannya Ruqyah 

Agar Ruqyah Bermanfaat 

Ayat-Ayat Ruqyah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Download Kamus Al-Munawwir Arab - Indonesia Digital DJVU + Reader

Silahkan bagi Antum yang ingin mendownload kamus al-munawwir untuk mengklik link yang tersedia pada akhir posting ini. Kamus al-munawwir ini berformat DJVU, oleh karenanya diperlukan DJVU reader untuk membacanya. Alhamdulillah sudah Ana sisipkan menjadi satu file zip (kamus dan readernya). Semoga bermanfaat dan jangan lupa di share ke shohib Antum. Kamus Al-Munawwir Arab - Indonesia Digital DJVU + Reader Nama File : Kamus Al-Munawwir Arab - Indonesia Digital DJVU + Reader.zip Ukuran : 37.167 kb Download

Download Al-Qur'an/Mushaf Madinah PDF

Alhamdulillah pada postingan kali ini Ana ingin share Al-Qur'an / Mushaf Madinah dengan format file PDF. Semoga bermanfaat bagi Antum yang mendownloadnya dan jangan lupa untuk disebarkan ya! Berikut screenshotnya : klik untuk memperjelas gambar. klik untuk memperjelas gambar. Download : Nama File : mushaf-madinah.pdf Ukuran File : 85.283 kb download mushaf madinah PDF

Download Kitab Al-Wajiz fi Fiqhis Sunnati wal Kitabil ‘Aziz Bahasa Arab

Ikhwan wa akhwati Fillah, pada postingan kali ini Ana share sedikit kitab yang baru saja Ana punya, bagi Antum/Antumna yang sudah bisa membaca kitab silahkan di download :  Penulis: Abdul-’Azhim bin Badawi Cetakan: Ketiga – 1421 – 2001 Penerbit: Dar Ibnu Rajab Jumlah Halaman: 528 halaman Ukuran: 9 MBReview Kitab : Penulis: Abdul-’Azhim bin Badawi Cetakan: Ketiga – 1421 – 2001 Penerbit: Dar Ibnu Rajab Jumlah Halaman: 528 halaman Ukuran: 8.9 MB