Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2013

Hukum mengucapkan Salam kepada Wanita Non Mahram

Godaan pada wanita memang begitu dahsyat, paling berat terasa bagi seorang pria, apalagi seorang bujang. Dari sini, Islam membentengi umatnya agar tidak terjerumus dalam kerusakan besar yaitu zina. Awalnya dari sesuatu yang disangka baik, hanya ucapan salam pada wanita. Ujung-ujungnya bisa jadi godaan yang dahysat. Inilah yang Muslim.Or.Id kaji kali ini yaitu mengenai hukum mengucapkan salam pada wanita non mahram atau lebih umum kita bahas mengucapkan salam pada lawan jenis. Perintah Mengucapkan Salam Allah subhanahu wa ta’ala telah memerintahkan kepada kita untuk saling mengucapkan salam. Dan ketika diberi salam, maka wajib menjawabnya. Bahkan di antara faedahnya, ucapan salam ini bisa menjadi ikatan kasih terhadap sesama. Tentang ucapan salam ini, Allah Ta’ala berfirman, وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ حَسِيبًا “Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan

Hukum Meminta-Minta menurut Syariat Islam

HUKUM MEMINTA-MINTA (MENGEMIS) MENURUT SYARI'AT ISLAM Oleh Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas DEFINISI MINTA-MINTA (MENGEMIS) Minta-minta atau mengemis adalah meminta bantuan, derma, sumbangan, baik kepada perorangan atau lembaga. Mengemis itu identik dengan penampilan pakaian serba kumal, yang dijadikan sarana untuk mengungkapkan kebutuhan apa adanya. Hal-hal yang mendorong seseorang untuk mengemis –salah satu faktor penyebabnya- dikarenakan mudah dan cepatnya hasil yang didapatkan. Cukup dengan mengulurkan tangan kepada anggota masyarakat agar memberikan bantuan atau sumbangan. FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG SESEORANG UNTUK MENGEMIS DAN MINTA-MINTA Ada banyak faktor yang mendorong seseorang mencari bantuan atau sumbangan. Faktor-faktor tersebut ada yang bersifat permanen, dan ada pula yang bersifat mendadak atau tak terduga. Contohnya adalah sebagai berikut: 1. Faktor ketidakberdayaan, kefakiran, dan kemiskinan yang dialami oleh orang-orang yang

Bagaimana Umat Islam Menyikapi Feng Shui?

Feng shui (Mandarin: 風水) adalah ilmu topografi kuno Tiongkok yang mempercayai bagaimana manusia dan Surga (astronomi), dan Bumi (geografi), hidup dalam harmoni untuk membantu memperbaiki hidup dengan menerima Qi positif. Qi terdapat di alam sebagai energi yang tidak terlihat. Qi baik disebut juga napas kosmik naga. jenis Qi ini dipercaya sebagai pembawa rejeki dan nasib baik. namun ada pula Qi buruk yang disebut Sha Qi pembawa nasib buruk. terdapat berbagai aliran feng Shui, di antaranya adalah Bintang terbang, waktu, dan topografi. Sumber: Wikipedia Ilmu Feng shui menyakini bahwasanya tata letak, posisi dan sebagainya dari rumah dapat mendatangkan kesialan dan keberuntungan. Tidak hanya itu, Feng shui juga menentukan keberuntungan dan kesialan suatu pribadi dapat dilihat dari tahunnya, seperti tahun Ayam, Babi, Ular Air (yakni Tahun 2013 yang seperti mereka katakan). Keberuntungan dan kesialan dalam bisnis dan masih banyak hal lainnya. Dan ilmu ini berasal dari Agama TiongHo

Pembahasan Tuntas Surga dan Neraka Bagian 2 (Gambaran Surga) - Firanda Andirja, MA.

Pembahasan Tuntas Surga dan Neraka Bagian 1 (Gambaran Neraka) - Firanda Andirja, MA

Kumpulan Doa Tentang Hujan (Doa Meminta dan Menghentikan Hujan)

63- DOA UNTUK MINTA HUJAN 169- اَللَّهُمَّ أَسْقِنَا غَيْثًا مُغِيْثًا مَرِيْئًا مَرِيْعًا، نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ، عَاجِلاً غَيْرَ آجِلٍ. 169. “Ya Allah! Berilah kami hujan yang merata, menyegarkan tubuh dan menyuburkan tanaman, bermanfaat, tidak membahayakan. Kami mohon hujan secepatnya, tidak ditunda-tunda.” [189] 170- اَللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اَللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اَللَّهُمَّ أَغِثْنَا. 170. “Ya Allah! Berilah kami hujan. Ya Allah, turunkan hujan pada kami. Ya Allah! Hujanilah kami,” [190] 171- اَللَّهُمَّ اسْقِ عِبَادَكَ وَبَهَائِمَكَ، وَانْشُرْ رَحْمَتَكَ، وَأَحْيِي بَلَدَكَ الْمَيِّتَ. 171. “Ya Allah! Berilah hujan kepada hamba-hambaMu, ternak-ternakMu, berilah rahmatMu dengan merata, dan suburkan tanahMu yang tandus.” [191] --------------------------------- [189] HR. Abu Dawud 1/303, dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Abi Dawud 1/216. [190] HR. Al-Bukhari 1/224 dan Muslim 2/613. [191] HR. Abu Dawud 1/305 dan dinyatakan hasan oleh Al-Albani dalam Shah

Keutamaan Berdzikir Kepada Allah

Allah Ta’ala berfirman: “Karena itu, ingatlah kamu kepadaKu, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu (dengan memberikan rahmat dan pengampunan). Dan bersyukurlah kepadaKu, serta jangan ingkar (pada nikmatKu)”. (Al-Baqarah, 2:152). “Hai, orang-orang yang beriman, berdzikirlah yang banyak kepada Allah (dengan menyebut namaNya)”. (Al-Ahzaab, 33:42). “Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, maka Allah menyediakan untuk mereka pengampunan dan pahala yang agung”. (Al-Ahzaab, 33:35). “Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut (pada siksaanNya), serta tidak mengeraskan suara, di pagi dan sore hari. Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai”. (Al-A’raaf, 7:205). Rasul Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: (( مَثَلُ الَّذِيْ يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِيْ لاَ يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ )) . Perumpamaan orang yang ingat akan Rabbnya dengan orang yang tidak ingat Rabbnya laksana orang yang hidup de

Dzikir Pagi & Petang

BACAAN DI WAKTU PAGI DAN SORE 75- أعوذ بالله من الشيطان الرجيم ---- اللّهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاء وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ 75. Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk. Allah tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi